Berita

Warga Terdampak Tol Kediri-Tulungagung Tuntut Kelayakan Harga

Warga Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kota Kediri. Aksi unjuk rasa tersebut dipicu atas ketidaksamaan harga jual beli tanah, untuk keperluan pembebasan lahan pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Dalam aksinya, warga terus menyuarakan tuntutannya, agar pihak terkait dapat bertindak sama, dan meminta adanya transparansi harga terhadap warga terdampak satu sama lain. Sejumlah banner bernada keluhan, turut dibentangkan dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung pada siang hari itu.

Di mana warga menuntut agar Pemerintah Kota Kediri dapat turun tangan, dan membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh warga terdampak pembebasan lahan jalan tol, yang menghubungkan Kediri-Tulungagung.

Tohari, salah satu perwakilan forum warga terdampak jalan tol Kediri-Tulungagung, yang tinggal di kawasan Jalan Suparjan Mangun Wijaya mengatakan bahwa aksi unjuk rasa ini dipicu atas ketidaksamaan harga jual beli tanah untuk keperluan pembangunan jalan tol.

Tohari mengaku, jika nilai appraisal untuk pembebasan lahan jalan tol yang ditawarkan kepada warga dinilai masih rendah, dan terjadi ketidaksamaan harga.

Tohari mencontohkan, nilai appraisal tanah di Jalan Suparjan Mangun Wijaya, Kelurahan Mojoroto, yang notabene ialah jalan nasional, rata-rata dihargai sebesar 5,2 juta rupiah per meter. Besaran ini terbilang lebih rendah, bila dibandingkan dengan nilai appraisal di jalan Inspeksi Brantas, yang notabene adalah jalan buntu justru mendapat harga tinggi sebesar 5,6 juta rupiah per meter.

Atas ketidaksamaan harga tersebut, banyak warga yang sejauh ini masih enggan memberikan tanahnya untuk pembangunan jalan tol. Warga menuntut janji, yang sempat diutarakan oleh Walikota Kediri pada saat dilakukannya sosialisasi bersama warga. Di mana warga dijanjikan nilai yang fantastis, yaitu tiga kali lipat dari harga pasaran.

Tohari

Diketahui, dalam aksi unjuk rasa tersebut pada akhirnya berhasil ditemui oleh PJ Walikota Kediri, Zanairah. Di mana usai dilakukan pertemuan tertutup tersebut, warga dijanjikan pada tujuh hari ke depan, akan mendapat konfirmasi ulang oleh Pemerintah Kota Kediri, usai menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak terkait.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Sinergi TNI-Polri dan Masyarakat di Kediri Peringati Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXI Tahun 2024 SUPER AIR JET Perkenalkan Rute Penerbangan Langsung Kediri-Balikpapan dengan Promosi Menarik Upaya DPRD Kabupaten Kediri Menjaga Kebhinekaan Bukber Bersama Satlantas Polres Kediri: Mempererat Tali Silaturahmi dan Meningkatkan Keimanan PSSI Kota Kediri berangkatkan Tim U13 ke Bali Kediri Bersiap Menyambut Musim Kemarau Polres Kediri Kota Tingkatkan Patroli Malam untuk Antisipasi Perang Sarung Selama Ramadhan Kapolsek Mojoroto Ajak Pelajar SMK PGRI 2 Kediri Stop Aksi Bulliying Bagi Bagi Takjil Insan Seni dan Awak Media Kapolsek Mojoroto Gelar “Ngopi Bareng Media (PIRAMIDA)”